BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ludah atau
disebut juga regurgitasi adalah hal yang biasa terjadi pada bayi. Merekakadang
kala suka meludah, bahkan ada yang biasa meludah setiap selesai makan. Hal
initerjadi baik pada bayi yang mengkonsumsi ASI maupun pada bayi yang
mengkonsumsi susuformula.Bayi biasanya meludahkan susu yang telah tercampur
dengan air ludah dan mukus pada saat mereka bersendawa, hal ini terjadi karena
mereka mengkonsumsi terlalu banyak sampai perut mereka sudah tidak dapat menampungnya.
Bila susu yang dikonsumsi bayihanya sampai melewati esofagus, maka susu yang
diludahkan akan berwarna persis samaseperti pada saat bayi mengkonsumsinya.
Tetapi bila susu tersebut telah sampai diperut, makasusu yang diludahkan akan
tampak dan berbau asam. Untuk mengetahui secara rinci tentangregurgitasi akan
kami bahas dalam bab selanjutnya.B.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
Laporan Pendahuluan pada regurgitasi?
2.
Bagaimana
Asuhan Keperawatan pada regurgitasi?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui Laporan Pendahuluan pada regurgitasi
2.
Untuk
mengetahui Asuhan Keperawatan pada regurgitasi
1.4 Manfaat
1.
Penulis
menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pendokumentasian asuhan keperawatan
pada anak
2.
Pembaca memberi pengetahuan mengenai masalah pada
anak dengan regurgitasi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Regurgitasi
atau biasa dikenal dengan istilah gumoh adalah proses dikeluarkannya isi lambung
melalui mulut akibat belum sempurnanya katub antara lambung dan
esofagus(kerongkongan). Depkes R.I tahun 1999
Regurgitasi adalah
keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa
paksaan, beberapa saat setelah minum susu (Depkes 2007).
Gumoh adalah keluarnya
kembali sebagian susu yang telah ditelan ketika beberapa saat setelah minum
susu botol/ menyusui dan dalam jumlah sedikit. (Depkes 2007).
2.2 Etiologi
a.Posisi saat menyusui yang tidak
tepat. Posisi menyusui, ibu sering menyusui sambil tiduran dengan posisi miring
sementarara bayi tidur telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke
saluran pencernaan tetapi ke saluran pernafasan yang menyebabkan bayi gumoh.
b.Pemberian minum pada bayi yang terlalu
terburu – buru.
c.Bayi sudah kenyang tetapi
diberi minum karena orang tuanya khawatir kalau anaknya kekurangan makan. Susu
atau ASI yang diminum bayi melebihi kapasitas lambung, padahal di usia itu
kapasitas lambung bayi masih sangat kecil.
d.Terlalu aktif. Misalnya pada
saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus menangis. Ini akan
membuat tekanan didalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam bentuk gumoh.
e.Klep penutup lambung belum
berfungsi sempurna. Dari mulut, susu akan masuk kesaluran pencernaan atas, baru
kemudian ke lambung.Di antara kedua organ tersebut terdapat klep penutup
lambung. Pada bayi, klep ini biasanya belum berfungsi sempurna.Akibatnya, kalau
bayi dalam posisi yang salah susu akan keluar dari mulut.Bayi yang gumoh
(regurgitasi) sesudah minum biasanya hanya untuk membersihkan sisa susu dari
mulutnya.
2.3
Patofisiologi
Posisi
menyusui tidak tepat bayi
sudah kenyang
Cairan
tidak masuk diberi
minum ASI/susu formula
ke sal. Pencernaan
kapasitas
lambung melebihi batas
Regurgitasi / gumoh
2.4 Manifestasi
Klinis
Asam yang berasal dari lambung
menyebabkan regurgitasi dari bahan-bahan yang terasa asam atau pahit.
Penyempitan atau penyumbatan kerongkongan menyebabkan regurgitasi cairan
berlendir yang tidak berasa atau makanan yang belum dicerna. biasanya 15-30 menit
setelah makan. Mereka kemudian mengunyah bahan-bahan tersebut dan
menelannyalagi. Penderita tidak merasakan mual, nyeri atau kesulitan menelan.
2.5 Komplikasi
Regurgitasi
Bayi
yang gumoh tetap sehat. Hanya sedikit bayi – 1 diantara 1.000 sampai 1
diantara300 – yang mengalami komplikasi.Meskipun hal ini bukan merupakan hal
yang serius, gumoh dapat merupakan hal yang menguatirkan bagi bayi dan orang
tuanya. Sebuah studi telah membuktikan bahwa bayi yang suka gumoh biasanya
mempunyai permasalahan dalam pemberian makan – termasuk diantaranya menolak
untuk makan lebih lama dari satu jam – setelah bayi berumur satu tahun.Para
ahli menyimpulkan bahwa bayi yang menderita regurgitasi dapat mengasosiasikan makan
sebagai hal yang tidak menyenangkan sehingga bayi cenderung untuk menghindari makan.
2.6 Dampak
Gumoh
1.Infeksi pada saluran pernafasan
2.Cairan gumoh yang kembali
keparu-paru dapat menyebabkan radang
3.Nafas terhenti sesaat
4.Bayi tersedak dan batuk
5.Cairan gumoh dapat menimbulkan
iritasi
6.Pucat pada wajah bayi karena
tidak bisa bernafas
2.7 Pencegahan
Gumoh
1.Perbaiki teknik menyusui. Cara
menyusui yang benar adalah bibir bayi menutup puting susu serta daerah yang
berwarna hitam disekitar putting susu (areola), dengan begitu kemungkinan udara
yang masuk dan tertelan pada saat menyusu bisa diperkecil.
2.Beri bayi ASI sedikit-sedikit
tetapi sering (minimal 2 jam sekali), jangan langsung banyak.
3.Hindari mengajak bayi banyak
bergerak sesaat setelah menyusu.
4.Posisikan bayi tegak beberapa
lama (15-30 menit) setelah menyusui
5.Hindari memberikan ASI / susu
ketika bayi sangat lapar, karena bayi akan tergesa-gesa saat menyusu sehingga
menimbulkan udara masuk.
6.Apabila menggunakan botol,
perbaiki cara minumnya. Posisi botol susu diatur sedemikian rupa sehingga susu
menutupi seluruh permukaan botol dan dot harusmasuknya seluruhnya ke dalam
mulut bayi.
7.Sendawakan bayi sesaat setelah
minum. Bayi yang selesai minum jangan langsungditidurkan, tetapi perlu
disendawakan terlebih dahulu.
Sendawa
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.Bayi digendong dalam posisi
berdiri dengan kepala bersandar dipundak ibu.Kemudian, punggung bayi ditepuk
perlahan-lahan sampai terdengar suara bersendawa.
2.Menelungkupkan bayi dipangkuan
ibu, lalu usap / tepuk punggung bayi sampai terdengar suara bersendawa.
2.7 Pengobatan
untuk mengurangi regurgitasi
Jika kapasitas regurgitasi tidak
terlalu sering (normal) tidak perlu diobati asalkan berat badan bayi tidak
turun. Jika terjadi terlalu sering susu bisa diganti dengan susu anti
regurgitasi, jika bayi alergi dengan susu sapi, susu dapat diganti dengan susu
formula berbahan dasar SOYA.
2.8 Penatalaksanaan
Gumoh
•Kaji penyebab gumoh
•Gumoh yang tidak berlebihan
merupakan keadaan yang normal pada bayi yangumurnya dibawah 6 bulan, dengan
memperbaiki teknik menyusui/memberikan susu.
•Saat memberikan ASI/PASI kepala
bayi ditinggikan
•Botol tegak lurus/miring jangan
ada udara yang terisap
•Bayi/anak yang menyusui pada ibu
harus dengan bibir yang mencakup rapat putingsusu ibu
•Sendawakan bayi setelah minum
ASI/PASI
•Bila bayi sudah sendawa bayi
dimiringkan kesebelah kanan, karena bagian terluaslambung ada dibawah sehingga
makanan turun kedasar lambung ynag luas
•Bila bayi tidur dengan posisi
tengkurap, kepala dimiringkan ke kanan
BAB
III
ASUHAN
KEPERAWATAN
1.Pengkajiana.
Identitas Umumnya sering terjadi
pada bayi dengan usia dibawah 6 bulan
•Cara dan bahan makanan yang
keuar. Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasiapakah anak mengalami gumoh
atau muntah.
• Pola minum yang perlu
diperhatikan adalah apakah susu diberikan denganmenggunakan botol, sendok, atau
menetek pada ibunya, sudah benarkah caraminumnya, serta berapa jumlah dan cara
pemberiannya.
• Suasana saat minum, anak yang
tergesa-gesa minumnya mudah mengalamigumoh.
2. Diagnosa
Keperawatan
1.Resiko tinggi defisit volume
cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan output
cairan berlebih.
2.Resiko terjadinya hipertermi
berhubungan dengan defisit volume cairan (dehidrasi).
3.Kecemasan orang tua berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan tentangregurgitasi.
3. Rencana
Asuhan Keperawatan
|
No
|
DIAGNOSA
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
|
1
2.
3.
|
1.Resiko
tinggi defisit volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan output cairan berlebih
Tujuan :
Mempertahankan keseimbangan volume cairan
Kriteria
hasil : Tanda - tandadehidrasi tidak ada, mukosa mulutdan bibir lembab, cairanseimbang.
Resiko
terjadinya hipertermi berhubungan dengan defisit volume cairan (dehidrasi).
Tujuan :
Mempertahankan keseimbangan volume cairan agar tidak terjadi hipertermi
Kriteria Hasil : Tidak adakenaikan suhu yang
menandakanterjadinya hipertermi
Kecemasan
orang tua berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
regurgitasi.
Tujuan :
kecemasan keluarga berkurang.
Kriteria
hasil : keluarga mengetahui tentang penyebab regurgitasi sehingga
kecemasan berkurang
|
- Ukur
tanda-tandavital.
- Hitung
intake danoutput dan konsentrasiurine.
-
Anjurkan padakeluarga untuk memberi minumsedikit demi sedikit tapi sering.
-
Kolaborasi
Dengan tim
medis dalam pemberian cairan infuse bila diperlukan.
- Ukur
tanda-tandavital.
-Pantaukeseimbangan
intake dan output cairan.
-Kaji
sejauh mana pengetahuan keluarga tentang regurgitasi.
-Berikan
pengetahuan pada keluarga tentang regurgitasi dan cara cepat
penanganannya.
-Anjurkan
pada keluarga untuk melakukan tindakansecepatnya apabila regurgitasi
masih terjadi lagi. Misalnyadengan perbaikan teknik menyusui, cara minum
menggunakan botol, sendawakan bayi sesaat setelah minum.
-
Kolaborasi dengan tim medis untuk memberikan edukasilain berkaitan
dengan regurgitasi
|
-
Merupakan indicator secara dini trasi urine akan meningkatkan tentang
hypovolemia.
-
Menurunnya output dan konsentrasi urine akan meningkatakan kepekaan/endapan
sebagai salah satu kesan adanya dehidrasi dan mebutuhkan peningkatan cairan
- untuk
meminimalakan hilangnya cairan
-untuk
meminimalakan hilangnya cairan
-Merupakan
indicator secara dini terhadaphipertermi
-Ketidakseimbanganantara
input dan output akibat regurgitasi merupakan
indicator
awal terjadinya hipertermi akibat dehidrasi.
-
Merupakan indikator pertama untuk melakukan intervensi.
-Mengurangi
rasacemas pada keluarga akibat kurangnya pengetahuan.
-Kecemasan
pada keluarga berkurang dan masalah pada anak tertangani
Memaksimalkan penanganan
secepatnya pada regurgitasi
|
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
•Regurgitasi atau biasa dikenal
dengan istilah gumoh adalah proses dikeluarkannyaisi lambung melalui mulut
akibat belum sempurnanya katub antara lambung danesofagus (kerongkongan).
•Regurgitasi sering disebabkan
oleh asam yang naik dari lambung (refluk asam).
•Regurgitasi dikoordinasi oleh
pusat muntah di formasio reticularis medullaoblongata.
•Asam yang berasal dari lambung
menyebabkan regurgitasi dari bahan-bahan yangterasa asam atau pahit.
4.2 Saran
•Regugitasi atau biasa disebut
dengan gumoh yang biasa terjadi pada anak usia kurang dari 1 tahun sering
dianggap hal yang biasa oleh orang tua, namun jika hal ini tidak mendapat
tindak lanjut maka nantinya juga dapat berpengaruh buruk pada bayi.
•Apabila regugitasi terus
berlanjut pada bayi sebaiknya para orang tua segera membawa bayi ke pusat
pelayanan kesehatan terdekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar